Tiga partikel terakhir (bohong!)
Kita telah membahas konstruksi-konstruksi ampuh yang memungkinkan kita
menyatakan hampir semua yang kita inginkan. Kita akan melihat bagaimana
partikel 「の」 memberikan kita kemampuan tambahan dengan memungkinkan kita
menyatakan nomina abstrak generik. Kita juga akan belajar cara
memodifikasi nomina langsung dengan nomina. Tiga partikel baru yang akan
kita pelajari bisa mengelompokkan nomina dengan cara yang berbeda.
Ini pelajaran terakhir yang akan secara khusus membahas partikel, tapi ini tidak berarti bahwa
tidak
ada partikel tambahan lagi. Kita akan belajar lebih banyak partikel di
tengah jalan tapi mereka tidak akan disebut secara eksplisit sebagai
partikel. Selama kamu tahu apa artinya dan cara menggunakannya, tidak
terlalu penting apakah kamu tahu meraka partikel atau bukan.
Partikel inklusif 「と」
Partikel 「と」 mirip dengan 「も」 karena sama-sama mengandung arti inklusif. 「と」 menggabungkan dua atau lebih
nomina dengan arti "dan".
(1)
とでを。- Makan ikan dengan sendok dan garpu.
(2)
ととを。- Membeli buku, majalah, dan kartu pos.
Kegunaan lain 「と」 yang mirip adalah untuk menyatakan aksi yang dilakukan bersama orang lain.
(1)
と。- Berbicara dengan teman.
(2)
と。 - Bertemu dengan guru.
Partikel pendaftar samar 「や」 dan 「とか」
Partikel 「や」, persis seperti partikel 「と」, digunakan untuk mendaftar
nomina. Hanya saja sifatnya lebih samar dari 「と」. Makna yang terkandung
adalah mungkin ada hal-hal tambahan yang tidak ikut didaftar, dan
mungkin saja tidak semua benda yang didaftar sesuai. Di bahasa
Indonesia, kamu bisa menganggapnya mirip daftar yang menggunakan "dst.".
(1)
ややは、?- Kamu tidak perlu (hal-hal seperti) minuman, gelas, serbet, dan yang lainnya?
(2)
やを。- Membeli (hal-hal semacam) sepatu, baju, dll...
「とか」 juga artinya sama dengan 「や」 tapi lebih untuk bahasa percakapan.
(1)
とかとかは、?- Kamu tidak perlu (hal-hal seperti) minuman, gelas, serbet, dan yang lainnya?
(2)
とかを。- Membeli (hal-hal semacam) sepatu, baju, dll...
Partikel 「の」
Partikel 「の」 adalah partikel yang ampuh karena memiliki banyak guna.
Partikel tersebut dikenalkan di sini karena seperti partikel 「と」 dan
「や」, dia bisa digunakan untuk menghubungkan nomina. Kita lihat beberapa
contohnya.
(1) ジャヤ
の。- Buku yang bersifat Jaya.
(2)
のジャヤ。- Jaya yang bersifat buku.
Contoh pertama maksudnya adalah "buku milik Jaya". Kamu akan
sangat sering menjumpai 「の」 yang memiliki arti kepemilikan seperti ini.
Contoh lain yang artinya sama adalah 「の」 yaitu 'guru milik saya' (guru saya).
Contoh kedua kemungkinan besar kalimat salah, tapi bisa saja kita
bayangkan suatu dunia fantasi di mana benda-benda seperti buku, kursi,
dan cangkir hidup sehingga bisa bergerak dan tertawa seperti kita. Kalau
ada buku yang bernama Jaya, maka contoh kedua menggambarkannya dengan
tepat: "Jaya yang merupakan buku". Contoh lain yang artinya sama adalah 「の
ギタ」 yang artinya "Gita yang merupakan sang ibu" (untuk kontras dengan
"Rina yang merupakan anaknya" dan "Toni, bapaknya" misalnya).
Intinya, partikel 「の」 memungkinkan nomina bertindak layaknya
adjektiva,
memodifikasi nomina lainnya. Itulah alasan digunakannya 'yang bersifat'
pada terjemahan literalnya. Bisa dilihat dari contoh (2) bahwa 「の」
tidak harus selalu berarti kepemilikan seperti pada (1). Inilah contoh
lainnya.
(1) ジャヤは、
ののだ。- Jaya adalah murid universitas Indonesia.
Di sini maksudnya tentu saja adalah suatu universitas yang berada di
Indonesia (bukan UI!). Perhatikan urutan modifikasinya, yaitu Jaya
adalah murid dari universitas yang bersifat Indonesia.
Kebalikannya yaitu 「のの」 berarti "Indonesia yang bersifat universitas murid" dan tidak masuk akal.
Nomina yang dimodifikasi bisa dihilangkan jika dari konteks sudah
jelas apa yang dihilangkan. Contoh berikut menunjukkan bagaimana
kata-kata yang tidak perlu bisa dihilangkan.
(1) はの
?- Baju itu baju milik siapa?
(2) ジャヤの
だ。- Baju milik Jaya.
bisa menjadi:
(1) は
の?- Baju itu milik siapa?
(2) ジャヤ
のだ。- Milik Jaya.
(「」 adalah singkatan 「+の」 jadi dia langsung memodifikasi nomina karena memiliki partikel 「の」 intrinsik. Kata sejenis misalnya 「」
dari 「の」 dan 「」 dari 「の」.)
Penggunaan 「の」 seperti ini pada intinya menggantikan nominanya dan
bahkan partikel 「の」 berperan menjadi nominanya. Kita pada dasarnya bisa
memperlakukan adjektiva dan
verba
seperti nomina dengan menambahkan partikel 「の」. Partikelnya akan menjadi
nomina generik, dan kita bisa memperlakukannya layaknya nomina biasa.
(1)
のは、。- Benda yang putih bersifat imut.
(2)
にのを。- Lupa hal pergi ke kelas.
Perhatikan bahwa di bahasa Indonesia kita bisa dengan sederhana
mengatakan "lupa pergi" karena entah bagaimana di bahasa Indonesia verba
juga bisa langsung menempati posisi-posisi nomina. Namun di bahasa
Jepang, verba harus diubah menjadi nomina sebelum hal itu bisa
dilakukan. Makannya, "pergi" harus diubah dulu menjadi "hal pergi" di
contoh (2).
Dengan 「の」, sekarang kita bisa menggunakan partikel objek langsung,
topik, dan pengidentifikasi dengan verba dan adjektiva. Kita tidak harus
menggunakan partikel 「の」 di sini.
Kita bisa menggunakan nomina 「」, yang merupakan benda generik, atau 「」 untuk kejadian generik. Contohnya, kita juga bisa mengatakan:
(1)
は、。- Benda yang putih bersifat imut.
(2) に
を。- Lupa hal pergi ke kelas.
Namun, partikel 「の」 sangatlah berguna karena kamu tidak perlu
menyatakan nomina apapun. Di contoh berikutnya, partikel 「の」 tidak
menggantikan nomina apapun, namun hanya memungkinkan kita memodifikasi
klausa verba dan adjektiva layaknya klausa nomina. Klausa subordinatnya
ditandai.
(1)
のは。 - Hal belajar setiap hari bersifat berat.
(2)
をのは、。- Hal makan benda sama setiap hari tidak menarik.
Kamu mungkin sadar bahwa kata 「」 langsung memodifikasi 「」
walaupun dia jelas bukan adjektiva-i. Saya tidak tahu kenapa ini bisa
terjadi. Satu kemungkinan adalah bahwa dia sebetulnya adalah
adverbia, yang akan kita lihat nanti tidak butuh partikel.
Tentunya, bahkan saat menggunakan 「の」 untuk menggantikan nomina, kamu
tetap perlu 「な」 untuk memodifikasi nominanya saat adjektiva-na
digunakan.
(1)
なが、リナのだ。- Kamar yang hening adalah kamar milik Rina.
menjadi:
(1)
なのが、リナのだ。- Yang hening adalah kamar milik Rina.
Partikel 「の」 dalam memberi penjelasan
Partikel 「の」 yang ditempelkan di akhir kalimat juga bisa memberi nuansa
penjelasan ke kalimatmu. Misalnya, kalau seseorang bertanya apakah kamu
punya waktu, kamu bisa menggunakan 「の」 di akhir jawabanmu karena kamu
memberi penjelasan ke orang tersebut. Arti yang dikandung sepertinya
agak susah diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Ini contohnya:
(1) は
の。- (Saya) sekarang sibuk. (nuansa memberi penjelasan)
Ini terdengar sangat halus dan feminim. Laki-laki dewasa hampir
selalu akan menambahkan deklaratif 「だ」 kecuali kalau mereka ingin
sengaja terdengar imut.
(2) は
のだ。- (Saya) sekarang sibuk. (nuansa memberi penjelasan)
Tapi karena deklaratif 「だ」 tidak bisa digunakan di pertanyaan, 「の」
yang sama di pertanyaan tidak membawa nada feminim dan digunakan baik
oleh laki-laki maupun perempuan.
(3) は
の?- Apa sekarang (kamu) sibuk? (nuansa meminta penjelasan, untuk penanya laki-laki maupun perempuan)
Dalam menyatakan keadaan benda, saat 「の」 digunakan untuk nada penjelasan ini,
kita perlu menambah 「な」 untuk membedakannya dengan partikel 「の」 yang bisa berarti kepemilikan.
(1) リザのだ。- Adalah milik Riza.
(2) リザ
なのだ。- Adalah Riza. (dengan nuansa memberi penjelasan).
Selain kasus ini, yang lainnya tetap sama seperti sebelumnya.
Pada kenyataannya, walaupun nuansa memberi penjelasan ini digunakan
setiap saat, 「のだ」 umumnya digantikan oleh 「んだ」. Mungkin ini karena 「んだ」
lebih mudah diucapkan daripada 「のだ」. Tata bahasa ini bisa terlihat
memiliki banyak arti karena dia tidak hanya bisa digunakan dengan
berbagai bentuk adjektiva, nomina, dan verba, tapi dia sendiri
juga bisa dikonjugasikan seperti keadaan benda. Tabel konjugasinya akan menunjukkan kamu apa maksudnya.
Sebetulnya tidak ada yang baru di sini. Tabel pertama hanya
menambahkan 「んだ」 (atau 「なんだ」) ke verba, nomina, atau adjektiva yang
terkonjugasi. Tabel kedua menambahkan 「んだ」 (atau 「なんだ」) ke verba,
nomina, atau adjektiva yang tidak terkonjugasi lalu mengkonjugasikan
bagian 「だ」 dari 「んだ」 seperti pada pernyataan keadaan benda untuk nomina
dan adjektiva-na. Jangan lupa untuk selalu menambahkan 「な」 pada nomina
dan adjektiva-na.
「んだ」 ditempelkan ke berbagai konjugasi
(Kamu bisa mensubstitusi 「の」 atau 「のだ」 untuk 「んだ」)
| Nomina/Adj-na | Verba/Adj-i |
Dasar | なんだ | んだ |
Negatif | じゃないんだ | んだ |
Lampau | だったんだ | んだ |
Negatif lampau | じゃなかったんだ | んだ |
「んだ」-nya sendiri dikonjugasi
(Kamu bisa mensubsitusi 「の」 untuk 「ん」 dan 「の」 atau 「のだ」 untuk 「んだ」)
| Nomina/Adj-na | Verba/Adj-i |
Dasar | なんだ | んだ |
Negatif | なんじゃない | んじゃない |
Lampau | なんだった | んだった |
Negatif lampau | なんじゃなかった | んじゃなかった |
Sepertinya bentuk lampau dan negatif lampau untuk nomina/adjektiva-na
di tabel kedua hampir tidak pernah digunakan (terutama dengan 「の」) tapi
saya sertakan untuk kelengkapan.
Beda utama antara menggunakan 「の」 dengan tidak menggunakan apa-apa
adalah bahwa kamu mengatakan ke pendengarnya, "Dengar, ini alasannya",
tidak hanya sekedar memberi informasi baru. Sebagai contoh, jika ada
yang bertanya "Apa kamu sekarang sibuk?" kamu bisa dengan sederhana
menjawab 「は」.
Tapi jika ada yang bertanya "Kenapa kamu tidak bisa bicara denganku?",
karena jelas bahwa kamu perlu memberi penjelasan, kamu akan menjawab 「はの」 atau 「はん
だ」. Tata bahasa ini penting untuk meminta penjelasan pada pertanyaan.
Misalnya, kalau kamu ingin bertanya "Eh, bukannya (sudah) telat?" kamu
tidak bisa hanya bertanya 「?」
karena itu artinya "Tidak telat?" dan hanya meminta jawaban "ya" atau
"tidak". Kalau kamu butuh suatu penjelasan, kamu perlu bertanya dalam
bentuk 「んじゃない?」.
Mari kita lihat contoh-contoh situasi yang menggunakan tata bahasa
ini. Karena 「の」 seringkali susah diterjemahkan, maka nuansa yang
dikandungnya hanya akan dituliskan dalam tanda kurung.
Contoh 1
リナ: に
の?- Mau pergi ke mana? (meminta penjelasan)
ジャヤ: に
んだ。- Masuk ke kelas. (nada menjelaskan)
Contoh 2
リナ: 、が
んじゃない?- Bukannya sekarang ada kelas? (menyangka ada kelas)
ジャヤ: は、
んだ。- Sekarang tidak ada. (nada menjelaskan)
Contoh 3
リナ: 、が
んじゃない?- Bukannya sekarang tidak ada kelas? (menyangka tidak ada kelas)
ジャヤ: 、。- Tidak, (sekarang) ada.
Contoh 4
リナ: が
んじゃなかったの?- Bukannya orang itu tadi akan membeli? (menyangkan orangnya akan membeli)
ジャヤ: 、が
んだ。- Tidak, guru adalah yang akan membeli. (nada menjelaskan)
Contoh 5
リナ: を
んじゃなかった。 - Seharusnya tadi tidak sarapan. (menjelaskan bahwa sarapannya seharusnya tidak dimakan)
ジャヤ: ? - Kenapa?
Jangan khawatir kalau kamu sekarang benar-benar bingung, kita akan
bertemu lebih banyak contoh lagi nanti yang akan meningkatkan
pemahamanmu. Setelah kamu bisa merasa-rasa bagaimana segala sesuatunya
bekerja, lebih baik melupakan terjemahan Indonesianya karena negatif
dobel dan tripelnya bisa menjadi cukup membingungkan seperti pada contoh
3. Tapi di bahasa Jepang itu adalah ekspresi yang sangat normal, dan
kamu akan sadar hal tersebut saat kamu menjadi semakin akrab dengan
bahasa Jepang.